Medan, Rizk News – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mendorong civitas akademik di satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan inovasi dalam mendukung produktivitas pembudidaya dan nelayan di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan pada kunjungannya ke kampus Ahli Usaha Perikanan (AUP) Serang di Banten. Menurutnya, inovasi harus terus ditingkatkan karena hasilnya dapat membantu meningkatkan produktivitas pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, seperti pembudidaya, nelayan, dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Trenggono menambahkan bahwa satuan pendidikan Kementerian KP telah mengadopsi sistem pembelajaran teaching factory (tefa) yang mengutamakan praktik, sehingga pengajar dan peserta didik lebih leluasa dalam mengeluarkan ide dan kreativitas untuk menghasilkan karya-karya yang mendukung produktivitas sektor kelautan dan perikanan.
Pada kunjungan tersebut, Trenggono juga menyaksikan berbagai inovasi yang dihasilkan oleh sejumlah kampus perikanan di bawah naungan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), seperti LSA Probiotik, automatic feeder solar system, AFICA USI, lampu kedap air, transplantasi terumbu karang, budidaya ikan hias dalam aquarium, dan maggot. Tidak hanya itu, terdapat pula produk makanan seperti minuman hot tea, kerupuk genre chips, jeruju stick, puding bandeng, kerupuk tinta cumi, kerupuk telur cumi, kerupuk kulit patin, dan kopi mangrove.
Selain itu, Trenggono juga menyerahkan bantuan berupa 70.000 benih ikan, yang terdiri dari 30.000 benih Nila Srikandi, 20.000 benih Lele Mutiara, dan 20.000 benih Nilem, kepada empat kelompok pembudidaya. Seluruh benih merupakan hasil inovasi BRSDM Kementerian KP melalui program strategis smart fisheries village (SFV).
Di samping itu, BRSDM juga memberikan bantuan simbolis berupa 1.000 bibit mangrove, 50 botol probiotik, 10 botol vaksin ikan nila, dan 50 paket produk olahan perikanan. Kepala BRSDM Kementerian KP, I Nyoman Radiarta, menambahkan bahwa integrasi dan kolaborasi pendidikan melalui kegiatan tefa, pelatihan dan percontohan penyuluh, serta penerapan inovasi merupakan kekuatan BRSDM dalam pengembangan SFV. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, serta kegiatan produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dalam kunjungan ke Politeknik AUP Serang, beberapa tamu undangan hadir termasuk Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian KP, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian KP, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian KP, pejabat eselon II di lingkungan BRSDM, dan beberapa pejabat terkait lainnya.