Medan, Rizk News – Tim mahasiswa ITB berhasil meraih medali perak pada Kompetisi Esai Sebelas Maret (SEMAR) dalam Festival Ilmiah Mahasiswa (FILM) Universitas Sebelas Maret pada Maret 2023. Tim yang diberi nama Tim Appa ini beranggotakan Maha Yudha Samawi (BI’19) dan Octavioano Brilliandi. (TG ’20) .
Tim Appa menampilkan makalah “Mosstector: Deteksi berkelanjutan penambangan emas ilegal dan pengembangan lumut hati transgenik sebagai agen bioremediasi”. Yudah mengatakan, ada 2.700 poin ditambah uang haram sehingga merugikan pemerintah Rp3,6 triliun.
Penambangan emas ilegal juga menggunakan logam berat seperti merkuri dalam proses pengolahannya, melepaskan limbah langsung ke lingkungan, dan menyebabkan kerusakan lingkungan seperti mencemari sungai. Ide Mostector adalah bahwa satu solusi dapat mengatasi dua masalah pada saat yang bersamaan.
“Kami merancang biologi sintetik transgenik agar bisa berubah warna dengan adanya merkuri,” jelas Judah.
Perubahan warna lumut hati ini bisa disebabkan oleh penyisipan gen bakteri. Perubahan warna kemudian direkam dengan detektor yang ditempatkan pada titik-titik di sepanjang air.
Detektor dilengkapi dengan sistem IoT untuk membuat deteksi lebih efektif. Pihak berwenang hanya perlu memantau koordinat perangkat yang mendeteksi keberadaan merkuri dari sebuah aplikasi. Selain itu, tim Appa memiliki kit bioremediasi untuk menghilangkan merkuri dari air.
Kit ini berukuran 1 x 1 meter dan dapat mengekstraksi ,5 gram merkuri dari air. Ukuran ini dapat ditingkatkan nanti untuk meningkatkan penyerapan. Judah menjelaskan, ide tersebut berasal dari proyek kursus ekologi lanskap yang menemukan suaka margasatwa yang menjadi tempat penambangan emas ilegal.
Jumlah penambangan emas ilegal meningkat dari tahun ke tahun dan dianggap sebagai topik yang bagus untuk esai.
“Berdasarkan permasalahannya apa, nanti solusinya justru akan kami selesaikan,” ujar Yudha.
Tim Appa telah melalui banyak liku-liku dalam perjalanan mereka untuk menemukan solusi. Penggunaan organisme sebagai biosensor agak jarang di Indonesia. Selain itu, agar aplikasi dapat berjalan dan aman, diperlukan berbagai pertimbangan dalam hal keamanan, kenyamanan, biaya ekonomi, dan dampak penggunaan organisme hidup.
Menurut Yudha, jika ingin mengikuti kompetisi tidak perlu malu atau takut kalah dulu jika sudah berani mengambil tantangan. “Menang itu bonus saja, jadi prosesnya lebih seru, meski berliku-liku,” tutupnya.