Medan, Rizk News – ITB Kampus Jatinangor akan melaksanakan program tahap persiapan bersama (TPB) mulai tahun akademik 2023/2024.
Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam masterplan-nya juga telah menyiapkan ITB Kampus Jatinangor untuk difokuskan menjadi kawasan pendidikan dengan berdirinya sejumlah perguruan tinggi seperti Unpad, Ikopin, IPDN, dan Kampus ITB Jatinangor sendiri.
Direktur Kampus ITB Jatinangor, Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., mengungkapkan bahwa rencana perpindahan ini sudah disiapkan sejak tahun 2020 dan dilakukan secara bertahap. Alasan utama perpindahan program TPB pada dasarnya untuk meningkatkan atmosfer akademik di Kampus Jatinangor dan membantu mengurangi kepadatan yang ada di Kampus Ganesha.
Menurut Prof. Agus, kapasitas Kampus Jatinangor dirancang minimal untuk 7.500 mahasiswa, sementara jumlah saat ini yaitu berkisar 2.800 mahasiswa. Di sisi lain, Kampus Ganesha yang memiliki luas kurang lebih hanya setengah dari luas Kampus Jatinangor saat ini ditempati oleh 26 ribu mahasiswa. Selain itu, program TPB dinilai lebih mudah dari segi pengelolaan dan dapat memungkinkan terjadinya interaksi mahasiswa tahun pertama untuk menciptakan living-learning communities.
Meskipun demikian, Kampus Jatinangor menargetkan per tanggal 21 Agustus 2023 sudah memenuhi kebutuhan dasar perkuliahan TPB seperti kapasitas ruang kelas dan laboratorium untuk praktikum fisika dasar dan kimia dasar. Selain itu, Direktorat Kampus ITB Jatinangor bekerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan merencanakan akan menghadirkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Kampus Jatinangor dan meningkatkan bentuk layanan ITB berupa shuttle mahasiswa antarkampus.
Untuk persiapan yang perlu dilakukan mahasiswa baru TPB tidak berbeda dengan persiapan untuk berkuliah pada umumnya. Mahasiswa baru perlu menyiapkan kebutuhan untuk studi seperti peralatan kuliah, transportasi, dan tempat tinggal. Kampus Jatinangor sendiri menyediakan lima asrama yang dapat menampung hingga 1.056 mahasiswa. Selain itu, dalam survei oleh ITB, terdapat lebih dari 4.000 kamar kos pada rentang 2-3 km dari kampus. Jumlah ini belum dengan hunian lainnya seperti apartemen dan rumah kontrakan.
Kegiatan besar seperti penerimaan mahasiswa baru, OSKM, dan CDT belum terdapat informasi secara resmi mengenai tempat pelaksanaannya, namun besar kemungkinan kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Kampus Jatinangor.
Perpindahan program TPB ke Kampus Jatinangor ITB memiliki tujuan yang jelas, yaitu meningkatkan atmosfer akademik dan mengurangi kepadatan di Kampus Ganesha. Dalam pelaksanaannya, Direktur Kampus ITB Jatinangor, Prof. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., mengatakan bahwa proses perpindahan sudah dipersiapkan sejak tahun 2020 dan akan dilakukan secara bertahap.
Salah satu alasan lainnya adalah program TPB dinilai lebih mudah untuk dikelola dan memungkinkan terjadinya interaksi antara mahasiswa tahun pertama, sehingga living-learning communities dapat tercipta. Namun, dalam satu tahun masa transisi ini, Kampus Jatinangor akan memenuhi kebutuhan secara bertahap dan menargetkan dapat memenuhi kebutuhan dasar perkuliahan TPB pada tanggal 21 Agustus 2023.
Selain itu, Kampus Jatinangor juga akan menghadirkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan meningkatkan layanan shuttle antarkampus untuk mengakomodir kegiatan mahasiswa. Target besar Kampus Jatinangor adalah menghadirkan laboratorium terpadu yang dapat digunakan pada semester 1 tahun ajaran 2024/2025 setelah masa transisi usai.
Bagi mahasiswa baru TPB, persiapan yang perlu dilakukan tidak berbeda dengan persiapan untuk berkuliah pada umumnya, seperti menyiapkan peralatan kuliah, transportasi, dan tempat tinggal. Kampus Jatinangor sendiri menyediakan lima asrama yang dapat menampung hingga 1.056 mahasiswa. Selain itu, terdapat lebih dari 4.000 kamar kos pada rentang 2-3 km dari kampus yang dapat dijadikan alternatif hunian.
Meskipun kegiatan besar seperti penerimaan mahasiswa baru, OSKM, dan CDT belum memiliki informasi resmi mengenai tempat pelaksanaannya, Prof. Agus mengungkapkan kemungkinan besar kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Kampus Jatinangor. Diharapkan, dengan adanya massa TPB yang banyak, kemahasiswaan di Kampus ITB Jatinangor akan kembali hidup.