Medan, Rizk News – Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) menemukan minatnya dalam berlatih taekwondo pada tahun 2020 dan memutuskan untuk memberikan prioritas yang baik pada kedua hal tersebut.
Dengan konsistensi yang tinggi dalam menekuni taekwondo sejak duduk di kelas 1 SMP, Amanda berhasil meraih hasil yang memuaskan. Pada bulan Januari lalu, ia berhasil menjadi juara 2 dalam Indonesia Taekwondo Challenge Menpora RI Cup 2023.
Sebelum terlibat dalam olahraga bela diri asal Korea Selatan ini, Amanda mengakui bahwa dirinya memiliki rasa percaya diri yang rendah. Namun, seiring berjalannya waktu, minatnya semakin berkembang dan dia bertekad untuk berlatih dengan serius serta mengikuti turnamen taekwondo secara maksimal.
Meskipun sempat mengalami kesulitan teknis dan vakum dalam waktu yang singkat, Amanda berhasil meningkatkan keterampilan dan kemampuannya dalam taekwondo melalui latihan intensif saat berada di SMA dan hingga saat ini.
“Aku bersyukur setelah terjun ke dunia taekwondo dan mengikuti berbagai turnamen, rasa percaya diriku semakin meningkat,” ujar Amanda saat diwawancarai melalui WhatsApp.
Amanda mengakui bahwa ia menghadapi banyak tantangan saat menggabungkan kedua hal tersebut. Namun, dia berhasil mengatur keduanya dengan baik. Salah satu strateginya adalah fokus pada manajemen waktu yang baik.
“Jadwal latihan taekwondo sudah ditentukan, yaitu pada hari Selasa, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Demikian pula dengan kuliah. Jika ada tugas yang harus dikumpulkan pada minggu depan, aku akan menargetkan untuk menyelesaikan tugas tersebut sejak Senin malam. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan tugas dan bentroknya jadwal latihan,” jelasnya.
Amanda juga berbagi manfaat dari berlatih taekwondo. Selain meningkatkan daya tahan tubuh dan konsentrasi dalam perkuliahan, taekwondo membantunya mengembangkan sikap mental, seperti pemahaman tentang arti perjuangan, pengendalian emosi, kemampuan berpikir kritis, dan sportivitas di dalam maupun di luar arena.
Berlatih taekwondo juga membantu Amanda dalam menghadapi tantangan di luar bidang akademik, termasuk persiapan untuk ujian dan tugas yang menantang. Hal itu juga berdampak positif pada prestasi akademiknya.
Amanda memberikan saran dan tips kepada mahasiswa lain yang mungkin memiliki minat dalam olahraga atau kegiatan di luar akademik agar tetap semangat dan tidak takut untuk mencoba.
Menurutnya, jika seseorang tidak mencoba, mereka tidak akan pernah mengetahui batas kemampuan yang dimiliki. Yang terpenting adalah mengenal diri sendiri dan mendalami minat sebelum terlibat dalam suatu kegiatan.
Jika seseorang menikmati dan dengan ikhlas menjalankan suatu kegiatan, mereka dapat memprioritaskan diri dan memiliki manajemen waktu yang baik sehingga tidak mengganggu studi. “Jadi jangan memaksakan diri, terutama hanya karena mengikuti teman,” tambahnya.
Bagi Amanda, taekwondo bukan hanya tentang olahraga semata, tetapi juga membantu dalam pengembangan diri dalam berbagai aspek kehidupan. Ia berharap pengalamannya dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk membuktikan bahwa kedua hal tersebut dapat saling mendukung dalam mencapai tujuan hidup.
Dengan kekonsistenannya dan semangat yang tinggi, Amanda telah membuktikan bahwa mampu mengelola waktu dengan baik antara berlatih taekwondo dan menyelesaikan tugas akademik. Ia juga memberikan contoh pentingnya memiliki disiplin diri, manajemen waktu, dan ketekunan dalam meraih prestasi di bidang yang diminati.
Selain itu, Amanda juga menekankan bahwa setiap individu memiliki potensi dan kemampuan yang unik. Oleh karena itu, penting bagi setiap mahasiswa untuk mengenal diri sendiri, mengeksplorasi minat dan bakat yang dimiliki, serta tidak takut untuk mencoba hal-hal baru di luar akademik.
Dengan dedikasi dan semangat yang kuat, Amanda membuktikan bahwa menggabungkan kegiatan non-akademik dengan studi dapat menjadi pengalaman yang berharga dan membantu dalam perkembangan pribadi. Dia mendorong mahasiswa lain untuk mengambil langkah dan mengikuti minat mereka dengan sepenuh hati, sehingga mereka juga dapat meraih prestasi di berbagai bidang kehidupan.
Dalam kesimpulan, Amanda adalah contoh nyata seorang mahasiswa yang berhasil mengintegrasikan kegiatan taekwondo dengan studi akademik. Dengan fokus, manajemen waktu yang baik, dan semangat yang tinggi, ia mampu meraih prestasi di bidang olahraga dan akademik. Pengalaman Amanda mengajarkan kita untuk memprioritaskan diri sendiri, mengenali minat dan potensi yang dimiliki, serta tidak takut untuk mencoba hal baru.